Sabtu, 15 November 2014

Cara mengatasi flashdisk yang terhidden karena virus

Assalamu'alaikum Wr. Wb..

Bingung punya flasdish kena virus data hilang kabweh... Ane lihat kapasitas FD seperti file masih ada,, ubak ubek di mbah google katanya ke hidden,, enteng juga caranya,, bah ga ngabisin sebang rokok flashdis ane wis kelar,, maturnuwun mbahhh.. 
Walo pun udah banyak yang nge post,, ane post lagi lumayan buat arsip

caranya :

1. Buka CMD

2. Lihat flashdisk berada di partisi mana
3. Data tidak ada di flashdisk
4. Pindah partisi di CMD, dengan cara (J:) lalu enter
5. Setelah pindah partisi, ketikan (attrib -s -h -r /s /d) lalu tekan enter
6. Tunggu beberapa saat, dan lihat di dalam flashdisk maka ada folder kosong kemudian buka folder tersebut maka didalamnya terdapat data-data yang terhidden


ket : cara ini tidak menggunakan software apapun

Semoga Bermanfaat,

Membuat folder yang terkunci dengan notepad

Assalamu'alaikum Wr.Wb..

Kali ini saya akan memposting cara membuat folder yang memakai password, tanpa menggunakan software
saya hanya menggunakan program bawaan windows, yaitu program 'Notepad'
langsung saja ini caranya :

1. Buka program Notepad terlebih dahulu
2. Copy kode di bawah ini dan paste kan ke dalam Notepad tadi



cls@ECHO OFF
title Folder Locker
if EXIST "Control Panel.{21EC2020-3AEA-1069-A2DD-08002B30309D}" goto UNLOCK
if NOT EXIST Locker goto MDLOCKER
:CONFIRM
echo Are you sure u want to Lock the folder(Y/N)
set/p "cho=>"
if %cho%==Y goto LOCK
if %cho%==y goto LOCK
if %cho%==n goto END
if %cho%==N goto END
echo Invalid choice.
goto CONFIRM
:LOCK
ren Locker "Control Panel.{21EC2020-3AEA-1069-A2DD-08002B30309D}"
attrib +h +s "Control Panel.{21EC2020-3AEA-1069-A2DD-08002B30309D}"
echo Folder locked
goto End
:UNLOCK
echo Enter password to Unlock folder
set/p "pass=>"
if NOT %pass%==password kamu goto FAIL
attrib -h -s "Control Panel.{21EC2020-3AEA-1069-A2DD-08002B30309D}"
ren "Control Panel.{21EC2020-3AEA-1069-A2DD-08002B30309D}" Locker
echo Folder Unlocked successfully
goto End
:FAIL
echo Invalid password
goto end
:MDLOCKER
md Locker
echo Locker created successfully
goto End
:End


3. Ganti tulisan yang berwarna merah dengan password yang kamu inginkan
4. Simpan file tersebut dengan klik Save As dan beri nama Lock.Bat 
5. Tutup file tersebut, selanjutnya buka lagi file tersebut
6. Selanjutnya Buka lagi file tersebut dan akan keluar perintah untuk mengetik Password yang tadi anda isi
7. Maka akan ada folder yang keluar
8. Buka lagi file Lock.Bat dan akan muncul perintah Do you want to lock the file Y/N
9. Ketik Y untuk mengunci folder


Sumber : Membuat folder yang terkunci dengan notepad

Kamis, 13 November 2014

Acara Seren Sumeren Panganten

Ti isuk nyo'o komputer teu puguh naon nu di co'o,, ahirna bete bete bete.....
Jorojoy hayang muka blog nu teu puguh deui wae eusina naon mangpaatna naon, boro teuing kitu ah,, hayang ngeblog oge teu becus... hahaha,, kumaha uing we...
saluyu sareng judulna,, kurah koreh manggih urat oret basa ka tunjuk jadi panata acara kanggo seren sumeren panganten,, ah posting keun we sugan mangfaat.. 

Inalhamdalillah Nahmaduhu Wa Nasta'inuhu Wa Na'udzubillahi Min Sururi Anfusina Wa Min Sayi'ati 'amalina Manyahdillahu Fala Mudilallah Wa Ma Yudlilhu Fala Hadiyallah 
Asyhaduanlaa ilaaha ilallahu wahdahu laa syarikalahu wa asyhadu ana muhammadan 'abduhu wa rosuluhu la nabiya ba'dahu
Qolallohu ta'ala fi kitabihil karim, 'audzu billahi minasyaithonirojiim bismillahirrohmanirrohiim,,
Wamin ayatihi ankholaqolakum min angfusikum azwajalitaskunu ilaiha waja'alna bainakum mawadatawwarohmah, ina fi dzalika la ayatil liqoumi yatafakaruun.
Wa qola nabiyu SAW annikahu sunati fama rogiba an sunati falaysa minni. amma ba'du

SUSUNAN ACARA

1. Bubuka 
2. Laporan ti pihak penjemput panganten pameget
3. Seren sumeren
    a. Lisan pangjajap ti sepuh panganten pameget
    b. Lisan panampian ti sepuh panganten istri 
    c. Seren Sumeren Secara Simbolis ti sepuh panganten pam,eget ka sepuh panganten istri
4. Acara utama acara walimatun nikah nu bade di candak ku petugas KUA
5. Penutup/Doa


Kirang langkung sakitu nu kapihatur,,lepatna ti abdi leresna ti alloh..

Sabtu, 17 Mei 2014

Ukuran Foto

 Buat agan yang bingung mo nyetak foto tapi ga tau ukurannya ni ane share ukuran foto..

1. 18x23 (2x3)
2. 25x30  (3x4)
3. 35x48  (4x6)
4. 55x80  (dmpt)
5. 60x80  2r
6. 88x128 3r
7. 108x150 4r
8. 130x180 5r
9. 250x200 10r
10. SIM 85x54
11. Kartu nama 90x55
12. Sampul Fb 851x315

sekian dulu  posting kali ini wassalam.

Rabu, 14 Mei 2014

Umpatan ‘Alay’ : Mau Ikut Nabi apa Ikut Ulama? Sampai saat ini, saya pribadi masih ngga nyambung dan sulit memahami beberapa kawan yang dengan sangat kuat meyakini bahwa tidak madzhab itu sumbu perpecahan umat dengan banyaknya perbedaan pendapat. Dan yang harus dilakukan adalah kembali ke al-Quran dan Sunnah. Padahal sama sekali tidak ada satu pun ulama madzhab yang mengarang hukum; mereka semua adalah prototype manusia paling waro’, shalih dan takut dalam membuat hukum sendiri setelah generasi-generasi terbaik Islam (Masa Sahabat, Tabi’in dan Tabi’ al-Tabi’in). dan tidak mungkin mereka semua mengambil hukum seenak hati dan nafsunya saja, tapi justru mereka mengambil itu semua dari al-Quran dan Sunnah, tidak yang lainnya. Dan memang itu yang mereka lakukan. Sayangnya, yang mengatakan madzhab sebagai sumber perpecahan itu tidak pernah belajar sejarah madzhab dan imam-imamnya. Mungkin terlalu naif buat mereka untuk mempelajari perkataan manusia yang ‘tidak makshum’ nan mulia itu, atau sudah terlanjur gengsi. Seandainya mereka mempelajarinya dengan dada yang lapang, niscaya mereka cinta kepada sang imam-imam madzhab. Justru karena mereka buta madzhab dan perbedaan pendapat itulah yang akhirnya membuat mereka menjadi sangat naïf dalam ber-syariah dan tentu rentan perpecahan. Memaksakan orang lain ikut sesuai pendapatnya, dan mencaci serta menjauhi mereka yang berbeda bahkan tidak segan melabeli dengan label buruk. Jadi sejatinya siapa yang menjadi sumbu perpecahan? Para Imam madzhab dan pengikutnya atau yang memaksakan kehendaknya di-amin-I oleh yang lain tapi tidak bisa? Kita sudah banyak contohnya dalam hal bahwa ulama madzhablah pelopor persatuan dalam perbedaan pendapat mereka. Imam Malik tidak mau memaksakan pendapatnya yang terangkum dalam kitab al-Muwaththo’ untuk jadi regulasi hukum Abbasiyah. Karena itu pasti menjadi masalah di tengah masyarakat yang tidak terbiasa dengan pendapat Malikiyah di Baghdad. Imam Ibnu Mas’ud juga tidak mencemooh sayyidan Utsman bin Affan, dan justru menjadi makmum sholatnya. Padahal beliau beranggapan qashar bagi musafir sedang sayyidina Utsman tidak. Tidak pula kita mendengar sejarahnya ada pengikut Imam Laits bin Sa’d yang datang ke Madinah untuk menghina pengikut Imam Malik, dan juga sebaliknya. Ikut Nabi atau Ikut Ulama? Ini yang buruk, beberapa kawan jika mendapati orang lain beramal sesuai madzhab, tapi –menurut pemahamannya yang lemah- itu menyelisih hadits Nabi, ia langsung mengumpat: “Ente mau Ikut Hadits Nabi apa ikut ulama madzhab? Siapa yang pantas diikuti?” Umpatan seperti ini jelas merendahkan derajat seorang ulama yang punya kapasitas tinggi sebagai orang yang mengerti syariah. Ini seperti menuduh ikan tidak bisa berenang. Apa mereka kira ulama madzhab itu tidak mengerti hadits? Bagaimana bisa seorang Imam madzhab tidak mengerti hadits? Toh untuk jadi seperti itu (imam madzhab) tidak mungkin kecuali mereka hapal lebih dari ratusan ribu hadits dengan maqshud-nya pula. Karena seorang mujtahid, pastilah ia seorang muhaddits (ahli hadits) Jelas ini penghinaan yang nyata dari seorang yang bodoh syariah, yang hanya mengaji sabtu-ahad kepada ulama madzhab yang kapasitasnya jauh di atas mereka semua; mengerti ayat Quran beserta madlul-nya, paham hadits beserta manthuq-nya, dan paling mengerti bahasa Arab beserta kaidah-kaidahnya. Kita memang WAJIB mengikut Nabi, tapi lewat jalur mana kita memahaminya? Apa mampu otak yang lemah ini memahami segitu banyak hadits? Sedang bahasa Arab hanya baru bisa, ana-anta-akhi-ukhti? Ikut Abu Bakr, Umar, Utsman atau Ikut Nabi? Ini yang lebih parah! Dalam beberapa masalah, beberapa kawan justru mengumpat sahabat ketika terjadi perbedaan pendapat. Ada yang mengikuti ijtihad Umar dalam suatu masalah (Tarawih 20 rokaat misalnya) yang itu tidak ada riwayat dari Nabi lalu ia katakan dengan pongah: “Nabi tidak pernah melakukan itu! Mau ikut Umar apa ikut Nabi?” Dalam masalah adzan Jumat 2 kali yang merupakan Ijtihad sahabat Utsman bin Affan. Karena tidak puas dengan pendapat ini, ia pun mengumpat lagi: “Nabi tidak pernah melakukan itu! Mau ikut Ustman apa ikut Nabi?” Seakan-akan bahwa apa yang dilakukan sayyidina Umar dan sayyidina Ustman itu menyelisih sunnah Nabi saw. Dan bukan seakan-akan, pernyataan yang kental dengan denagn umpatan itu jelas memberika arti bahwa sahabat tidak mengikuti Nabi, berbeda dengan Nabi. Sahabat Tidak Mengikut Nabi? Bagaimana bisa? Padahal mereka lah orang terdekat dengan Nabi saw, hidup bersama, selalu menemani, menyaksikan wahyu turun, mendengarkan hadits langsung, hidup berdampingan dengan Nabi saw. Tentu mereka paling mengerti maqhashid syariah yang turun dari langit melalui lisan Nabi saw. Lalu ada anak kemarin sore mengatakan: “Mau ikut Nabi apa ikut Umar/Utsman?” Tentu jelas ini bentuk men-diskredit-kan kapasitas seorang sahabat sebagai ‘sahabat’ Nabi saw. Men-diskredit-kan sama dengan menghina dan penghinaan kepada para sahabat jelas dosa besar bahkan bisa menjurus ke-kufuran dalam Islam. لاَ تَسُبُّوا أَصْحَابِى فَوَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلاَ نَصِيفَهُ Janganlah kalian mencaci maki para sahabatku! Demi Dzat yg jiwaku ditangan-Nya, seandainya seseorang menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, maka ia tak akan dapat menandingi satu mud atau setengahnya dari apa yg telah diinfakkan para sahabatku.' [HR. Muslim] Nah, jadi siapa yang menghina sahabat sekarang? Mereka mengisi hari-hari mereka dengan teriakan keras menghujat para penghina sahabat Nabi saw, tapi malah dengan pongah mereka termasuk kelompok yang mereka sendiri hujat, mereka sendiri menghina sahabat. Menghujat penghina sahabat tapi malah menanamkan benih kebencian dan diskreditisasi sahabat dalam hati dengan bangga. Nau’udzu billah. Abu Bakr dan Umar Menyelisih Nabi saw? Kita ingat bagaimana pencapaian sayyidna Abu Bakr yang memerangi kaum pembangkat zakat yang Nabi saw tidak melakukan itu ketika masih hidup. Begitu juga wacana beliau tentang pembukuan al-Quran [tadwiin ul Qur’an], Apa kemudian ada sahabat lain menolak ikut berperang lalu mengumpat seperti anak-anak sekarang? “Mau ikut khalifah Abu Bakr yang tidak makshum atau ikut Nabi?” Sayangnya kita tidak menemukan ada riwayat seperti ini dalam kitab-kitab ulama syariah dan ulama sejarah. Termasuk juga inisiatif khalifah yang lain. Lalu dari mana mereka punya umpatan itu? Mencontoh siapa mereka kalau sahabat saja tidak melakukan? Kita tahu bahwa ketika Nabi masih hidup, Nabi menghukumi talak tiga sekaligus dalam satu majlis atau satu kali perkataan itu tidak dihukumi sebagai talak tiga, tapi tetap talak satu. Jadi talak itu harus terpisah agar terhitung lebih dari satu. Tapi ketika sayyidina Umar menjabat khalifah, di tahun ke-3 hijrah beliau memfatwakan hal yang berbeda dengan Nabi saw, bahwa talak tiga sekaligus itu terjadi walaupun diucapkan sekali. Beliau fatwakan seperti itu karena melihat banyak dari para suami ketika itu yang gegabah dan seenaknya dalam mentalak istrinya dengan talak tiga, namun tetap mau kembali setelahnya. Akhirnya beliau hukum sebagai talak tiga sebagai jera bagi para lelaki agar hati-hati. Dan semua sahabat ketika itu tidak ada yang mengingkari, yang akhirnya fatwa beliau menjadi ijma’ Sukuti. Dan tidak ada juga sahabat yang mengumpat: “Mau ikut Umar yang tidak makshum, atau ikut Nabi saw?” Sama sekali, tidak ada riwayat umpatan ‘alay’ seperti ini. Wallahu a’lam Kunjungi www.facebook.com/muslimedianews Sumber MMN: http://www.muslimedianews.com/2014/05/umpatan-alay-mau-ikut-nabi-apa-ikut.html#ixzz31kH0KD9N